Ngobrol Santai Travelling Dan Menulis Dengan Rasa ala Dini Fitria

Assalammualaikum wr.wb.

Good morning Friends…

Hari Senin kembali melakukan rutinitas berangkat kerja, mengantar anak ke sekolah dan sebagainya, padahal masih belum move on yah dengan weekend kemarin…seolah jiwa masih ingin menyapa weekend, tapi apa daya raga sudah harus kembali menjalankan rutinitas senin pagi.

Hahahaha ini terjadi di semua orang yah…jika memasuki senin berasa hectic day, macet dimana-mana dan sebagainya. Alhamdulillah setelah memutuskan resign baru-baru ini, rutinitas berangkat pagi ke kantor dan bertemu dengan kemacetan tidak lagi saya temui..tetapi berganti pada rutinitas antar jemput sekolah anak, memastikan mereka tidak terlambat ke sekolah serta mengulang materi-materi setelah pulang sekolah, jauh lebih bisa menikmati hidup dan bisa menyaksikan tumbuh kembang anak.

Walaupun begitu, weekend tetap menjadi sesuatu yang penting bagi ibu rumah tangga termasuk saya, saya bisa “me time” dan upgrade jiwa, skills saya…seperti hari Sabtu weekend kemarin, saya mendapatkan kesempatan untuk menghadiri Tea Time With Dini Fitria. Acara ini lebih santai, dan lebih intimate seolah tak ada jarak antara Mbak Dini Fitria dengan kami para Blogger.

Saya pernah menghadiri acara Mbak Dini Fitria sebelumnya, Menulis dengan Rasa batch 1 waktu di working space Satrio, Kuningan beberapa waktu lalu. Tapi acara kali ini berbeda, karena jumlah peserta memang sedikit, 20 orang sehingga acara lebih intimate, kekeluargaan dan seolah tidak ada jarak antara Mbak Dini Fitria dengan Blogger.

Tea time with Dini Fitria memang dibuat untuk sharing mengenai travelling dan bagaimana Menulis dengan Rasa. Jika sudah pernah membaca Novel mbak Dini Fitria atara lain Muhasabah Cinta, Hijrah Cinta dan Islah Cinta, pasti sudah hafal dengan gaya menulis mbak Dini Fitria…rangkaian kata-kata yang ada di novel benar-benar indah, seolah-olah kita para pembacanya benar-benar terbawa ke dalam petualangan mbak Dini sewaktu di Eropa, Amerika Latim dan India. Itulah yang disebut Menulis dengan Rasa, dan saya sampai saat ini belum menemukan “feel” untuk bisa menulis dengan rasa yang dituangkan dalam Blog saya. Karena itu saya selalu excited hadir dalam setiap acara Mbak Dini Fitria, haus akan ilmu bagaimana cara menulis dengan rasa seperti yang dituangkan Mbak Dini dalam novel-novelnya.

Mbak Dini juga sharing mengenai pengalaman travelling yang ia lakukan, mulai dari persiapan (pra travelling) sampai ke pasca travelling. Sejak memiliki anak kedua yang masih kecil, Mbak Dini selalu membawa serta anaknya sehingga pra travelling sangat diperhatikan betul oleh Mbak Dini, kalau perlu seisi rumah bisa masuk ke dalam koper jika travelling bersama anak..hahahaha ini sih pengalaman aku banget nih yg bawa 2 anak masih kecil ketika travelling 🤣🤣, agar anak bisa enjoy dan kita pun juga enjoy.

Setiap melakukan perjalanan travelling, Mbak Dini Fitria selalu membawa catatan kecil/ notes kemanapun dia pergi sehingga dia bisa mencatat hal-hal yang ia dapatkan atau ia temui sepanjang perjalanan. Hal ini dilakukan agar setelah selesai travelling, dia bisa membuat tulisan atas perjalanan yang dia lakukan. Semua tergantung niat dan disiplin kita juga sih…jika malas atau tidak disiplin, kita tidak punya rekam jejak tulisan atas perjalanan yang kita lakukan.

Antara Travelling dengan Writing bagi Mbak Dini menjadi bagian yang tidak terpisahkan, travelling itu sebagai healing, escape serta membuka cakrawala untuk lebih mengenal diri kita sendiri di tengah perbedaan. Sementara menulis bagi Mbak Dini adalah passion nya. Menulis harus menggunakan rasa, karena tanpa rasa sebuah tulisan akan hampa. Setiap orang memiliki rasa…lalu bagaimanakah kita bisa menulis dengan rasa??

Menurut Mbak Dini, agar bisa menulis dengan rasa, kita harus memiliki premis dulu agar konsep kita tidak keluar dari alur tulisan, premis itu semacam bingkai dalam tulisan. Dalam mewujudkan premis tersebut, pasti kita akan menemukan tantangan, hambatan dalam mewujudkannya…tantangan dan hambatan itulah yang bisa kita masukkan ke dalam tulisan untuk memberikan rasa.

Setelah Premis ditentukan, kita tentukan juga Tema tulisan, tunjukkan juga apa yang diinginkan dalam tulisan (WANTS), kemudian kita juga harus mempunyai NEEDS (kita butuh apa yg kita dapatkan dari tulisan itu untuk diketahui banyak orang), terakhir VALUE dan GOAL juga harus ada dalam tulisan kita.

Secara teori agak susah yah untuk menulis dengan rasa 😅😅, semua itu butuh proses, saya pun masih harus banyak belajar untuk bisa menulis secara jujur dan dengan rasa. Selama ini saya bikin tulisan terkait event, atau produk..mungkin sekali-kali saya harus menulis hal lain seputar kehidupan saya sehingga bisa menulis dengan jujur dari dalam hati serta bisa menggunakan rasa dalam tulisan.

Sebenarnya banyak sekali yang ingin saya tanyakan ke Mbak Dini, sayangnya harus mengantar anak ke dokter untuk vaksin, sehingga harus ijin pamit lebih awal…dan yang bikin aku happy pas pamit saya diberikan Novel karya Mbak Dini Fitria, dan boleh milih…kebetulan saya belum punya buku Hijrah Cinta jadi saya memilih buku dengan cover warna hijau tersebut, yang berisi petualangan di Amerika Latin, alhamdulillah koleksi saya menjadi lengkap. Tidak hanya buku, tapi juga sempat mengabadikan foto bersama mbak Dini Fitria 😍😍.

Terima kasih Mbak Dini Fitria atas kesempatannya mengikuti acara yang Tea Time With Dini Fitria, banyak ilmu yang saya dapatkan disini. Terima kasih juga teh Ani Berta yang udah memilih saya untuk ikutan acara ini, semoga bisa dapat kesempatan lagi di Tea Time berikutnya karena saya ingin lebih banyak lagi belajar menulis dengan rasa.

By admin

Just an Ordinary Moms with 2 Daughter Likes Cooking, Food Photography enthusiast

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *